Sabtu, 10 Maret 2012

Lirik lagu "Secret of My Heart" by Mai Kuraki - Detektif Conan ending


donna kotoba ni kaete kimi ni tsutaerareru darou 
arekara ikutsumo no kisetsu ga 
toori sugita keredo itsumo soba de waratteru 
watashi nimo ienai koto ga mada hitotsu dake aru

Secret of my heart utagattemo nai ne 
itsu datte sukoshi no mirai ga areba 
shinjitsu wa te ni irerareru hazu 
I can't say mou sukoshi dake 
I'm waiting for a chance

konna odayaka na toki motto tsunagatteitai 
subete o miseru no ga kowakute 
sukoshi hanarete aruku kimi no yokogao ga nazeka 
kowaresou de mamoritai motto chikazukitai yo

Secret of my heart wakattekureru yo ne 
dare datte nigetai toki mo aru kedo 
soredake ja nanimo hajimaranai 
I can't say kitto kanarazu 
I'm calling for a chance

Can I tell the truth? 
sono kotoba iezu karamawari suru kuchibiru ni 
Feel in my heart kakusenai kore ijou 
'Cause I love you

I will be with you 
Wherever you are 
Can you feel my heart? 
Can you feel my heart?

Can't you see, you're my dream ushinaitakunai yo 
taisetsu na kimi to sugosu kono jikan 
akirameru kurai nara shinjite 
I just wanna say mou mayowanai

Can't you see, you're my dream donna tsukurimono mo 
kantan ni kowareteshimau hi ga kuru                       
dakedo mata itsumademo kawaranai 
Secret of my heart Our future is forever

Senin, 13 Februari 2012

Valentine Day!

Happy Valentine Day! >o< semua tokoh cewek udah nyiapin Cokelat (>^_^)>

I'm Just a Little Boy-(Fiction)

   Hari ini Conan sedang duduk santai di depan TV sambil mengupas jeruk. Ia memasukkan kakinya ke dalam Kotatsu (meja dengan penghangat di dalamnya) Ran masih menyiapkan makan malam, sedangkan Kogoro (seperti biasa) tidur di atas sofa. Tak lama kemudian, Ran membawa panci besar berisikan sup jagung hangat. Conan segera membangunkan Kogoro.
   "Makanannya sudah siap.. Conan, tolong bantu menata mangkuk dan piring-piringnya, ya! Aku masih harus membawa lauknya. Tolong, ya!" kata Ran, tersenyum.
   "Iya" jawab Conan.
   "Huh, sampai kapan aku harus merepotkan mereka seperti ini? Apa sebaiknya aku tinggal di rumah profesor saja? Tapi profesor akan lebih kerepotan, ia sudah mengurusi Haibara. Sebaiknya aku mengisi perut dulu sebelum memikirkan ini!" batin Conan. Ia tak menyadari sekelilingnya, yang lain sudah mulai makan.
   "Conan? Sudah kuduga! Dagingnya kurang asin, ya?" tebak Ran.
   "Ti, tidak! Aku suka masakan kak Ran! Enak!" jawab Conan, gugup.
   "Selama aku berada di sini, semakin lama Ran akan mengetahui identitasku. Huff... dia sangat sulit dikelabui! Lagipula tak sepantasnya anak laki-laki yang belum menikah dengan seorang wanita boleh tinggal satu atap dengannya" Ia membatin lagi sambil mengambil beberapa daging dan telur gulung. Ran memperhatikannya, dari tadi. Ran heran melihat Conan yang terlihat bingung.
   Esoknya, Conan terlihat berkeringat, padahal sedang musim dingin. Ran tak mengijinkannya sekolah. Conan berbaring seharian di ranjangnya.
   "HAI, CONAN!" grup detektif cilik mengunjungi Conan. Mereka menghibur Conan yang terbaring di atas kasur, tak berdaya.
   "Wah, mungkin karena kau tak keluar dan bermain-main layaknya anak kecil? Menjadi anak angin... Hmm... apa yang membuatmu betah di dalam rumah di musim dingin ini? Hihi.. " pancing Haibara.
   "Bodoh! Aku hanya malas! Di musim dingin, bola tak bisa bergulir dengan mulus di lapangan! Lagipula tak ada lawan yang asyik. paling nanti aku juga yang menang" jawab Conan santai.
   "Anak-anak, maaf, ya! Sekarang sudah senja. Waktunya pulang" seru Ran.
   "BAIKLAH!" mereka pulang. Senja telah berlalu, digantikan malam. Seperti biasa, Ran menyiapkan makan malam, Conan tak ikut membantu menata piring. Sebelum makan, Ran membawa jatah makan malam Conan ke kamar Conan.
   "Ng? Mau kemana kau? Nanti makananmu keburu dingin!" seru Kogoro.
   "Tak apa"
   "Eh?"
   "Lebih baik makananku yang dingin, daripada makanan Conan yang dingin. Aku akan mengantarkan makanannya dulu" jawab Ran, raut wajahnya sedih sekali.
   "Hei, entah kenapa... kalau aku melihat anak berkacamata itu, aku jadi ingat Shinichi si sialan. Kenapa ya?" gumam Kogoro
   "... aku tak tahu, tapi aku juga merasakan hal itu... sudah, ah! Aku mau mengantarkan ini dulu!" seru Ran. Di kamar Conan, Ran menaruh makanan di meja dekat ranjang Conan.
   "Hei, kau tak apa, Conan? Wajahmu makin merah. Panasmu juga sepertinya lebih tinggi dari yang tadi" kata Ran, menyentuh dahi Conan. Conan tak bisa berkata-kata. Ia benar-benar pusing. Ran merasa iba, ia menyuapi Conan sesendok demi sesendok dengan sabar.
   "Hh.. kak Ran, sudah makan? Hh.. aku bisa makan sendiri hh.." Conan berusaha bicara.
   "Makanlah dulu, setelah itu, aku baru akan makan" Ran tersenyum.
   "Ta.. hh.. tapi nanti kak Ran.. hh... sakit.." kata Conan lagi. Ran tersenyum,
   "Terima kasih telah mengkhawatirkanku! Aku senang. Tapi Conan yang terpenting.. kata Ran sambil mencium dahi Conan. Pipi Conan yang merah, makin memerah karena malu.
   "EEEH...? PANASNYA NAIK LAGI??" Ran panik.
   "Ti, tidak! Itu.." Conan gugup. "Mu.., mungkin aku masih bisa tinggal di rumah ini... bo.., boleh kan? profesor juga kasihan kalau harus mengurus dan membiayai dua anak kecil sekaligus. Lagipula, aku masih anak-anak..." Conan tampak malu, sekaligus senang.

Minggu, 12 Februari 2012

Ran & Shinichi waktu SMP. Ini habis bertengkar. Ghwahahaha...!

Perkenalan

Konnichiwa!! Selamat datang di blog saya! Di sini kita bakalan membahas ALL ABOUT DETEKTIF CONAN!! >o<
Selamat menjelajahi blog saya!! ^_^